Beranda | Artikel
Faidah Hadits Jibril [bagian 7]
Kamis, 6 April 2017

Materi :

– Iman kepada Kitabullah

– Iman kepada al-Qur’an

– Bacalah al-Qur’an!

Iman kepada Kitabullah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Iman itu adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman [1]])

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan juga kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang mengingkari/kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat jauh.” (an-Nisaa’: 136)

Iman kepada Kitabullah artinya adalah kita membenarkan dengan pasti bahwa Allah ta’ala telah menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya. Kita meyakini bahwa kitab-kitab itu merupakan ucapan Allah (kalamullah). Mengimani kitab-kitab itu secara umum -yang disebutkan maupun tidak- maupun secara khusus -yang disebutkan secara terperinci- (lihat Kitab at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsani al-‘Ali, hal. 47)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Rasul telah beriman terhadap wahyu yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Masing-masing beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun diantara para rasul-Nya. Mereka semua berkata, “Kami mendengar dan kami patuh. Ampunilah kami, wahai Rabb kami. Dan kepada-Mu lah tempat kami kembali.” (al-Baqarah: 285)

Kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelum al-Qur’an adalah : Suhuf Ibrahim dan Musa, Taurat yang Allah turunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, Zabur yang diturunkan Allah kepada Nabi Dawud ‘alaihis salam, dan Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. Kita wajib mengimani bahwa kitab-kitab tersebut adalah wahyu dari Allah dan mengajak kepada inti ajaran yang sama dengan al-Qur’an yaitu untuk mengesakan Allah dalam beribadah (tauhid). Semua kitab suci tersebut sepakat dalam pokok-pokok ajaran, walaupun berbeda dalam hal syari’at/peraturan (lihat Kitab at-Tauhid li ash-Shaff ats-Tsani al-‘Ali, hal. 49-50)

Iman Kepada al-Qur’an

al-Qur’an al-Karim diturunkan oleh Allah kepada penutup nabi dan rasul yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah Kitabullah terakhir yang diturunkan bagi umat manusia dan menghapuskan syari’at-syari’at sebelumnya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Kami turunkan kepadamu adz-Dzikr/al-Qur’an supaya kamu menjelaskan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka itu, dan mudah-mudahan mereka mau berpikir.” (an-Nahl: 44).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah seorang pun yang mendengar kenabianku dari kalangan umat ini, entah dia Yahudi atau Nasrani, lalu dia tidak mau beriman terhadap ajaran yang aku bawa melainkan kelak dia pasti termasuk penduduk neraka.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman [153])

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada urusan yang lurus dan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal salih bahwasanya mereka akan mendapatkan pahala yang sangat besar.” (al-Israa’: 9)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, agar mereka merenungi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shaad: 29)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apakah mereka tidak merenungi al-Qur’an, seandainya ia datang bukan dari sisi Allah pastilah mereka akan menemukan di dalamnya banyak sekali perselisihan.” (an-Nisaa’: 82)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an itu obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Akan tetapi ia tidaklah menambah bagi orang-orang yang zalim selain kerugian.” (al-Israa’: 82).

Allah berfirman (yang artinya), “Berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah, dan janganlah kalian berpecah-belah.” (Ali ‘Imran : 103). Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata, “…maka berpegang-teguhlah kalian dengan tali Allah, sesungguhnya tali Allah itu adalah al-Qur’an.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim oleh Ibnu Katsir rahimahullah, 2/89 cet. Dar Thaybah)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dia pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata ‘Wahai Rabbku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadan buta, padahal dahulu aku bisa melihat’. Allah menjawab, ‘Itulah yang layak kamu peroleh. Dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami tetapi kamu justru melupakannya, maka demikian pula pada hari ini kamu dilupakan.’.” (Thaha : 124-126)

Allah berfirman (yang artinya), “Sungguh telah datang kepada kalian dari Allah cahaya dan kitab yang jelas. Allah memberikan petunjuk dengannya kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya menuju jalan-jalan keselamatan. Dan Allah keluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya dengan izin-Nya, dan Allah tunjuki mereka menuju jalan yang lurus.” (al-Ma’idah : 16)

Allah berfirman (yang artinya), “Tidaklah Kami turunkan kepadamu al-Qur’an supaya kamu celaka.” (Thaha : 2). Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata, “Maksudnya adalah sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur’an ini kepadamu adalah supaya kamu menjadi berbahagia.” (lihat Hablullah al-Mamdud, hal. 10)

Allah berfirman (yang artinya), “Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk/khusyu’ hati mereka karena mengingat Allah dan kebenaran yang turun, dan janganlah mereka itu menjadi seperti orang-orang yang dberikan kitab sebelumnya. Berlalu masa yang panjang maka hati mereka pun menjadi keras, dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah bahwasanya Allah mampu menghidupkan bumi setelah kematiannya. Sungguh Kami telah menerangkan kepada kalian ayat-ayat mudah-mudahan kalian mau memikirkan.” (al-Hadid : 16-17)

Sebagaimana bumi yang mati menjadi hidup kembali dengan siraman air hujan dari langit maka demikian pula hati yang mati dan keras akan menjadi hidup dan bercahaya dengan siraman petunjuk dan taufik dari Rabb penguasa langit dan bumi. Syaikh Abdurrazzaq al-Badr hafizhahullah berkata, “Maka demikian pula hati; tidak akan mungkin dia menjadi hidup dan merasakan kelezatan hidup serta menikmatan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kecuali dengan al-Qur’an ini. Tanpa al-Qur’an dan tanpa beramal dengannya maka seorang insan hanya akan menjalani kehidupan ini seperti kehidupan binatang, bukan kehidupan yang hakiki.” (lihat Hablullah al-Mamdud, hal. 9)

Bacalah al-Qur’an!

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah al-Qur’an! Sesungguhnya kelak ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa’at bagi penganutnya.” (HR. Muslim dalam Kitab Sholat al-Musafirin [804]).

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dalam Kitabullah maka dia akan mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim satu huruf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dalam Kitab Tsawab al-Qur’an [2910], disahihkan oleh al-Albani)

Dari Utsman bin Affan radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dalam Kitab Fadha’il al-Qur’an [5027])

Kesimpulan dan Faidah :

– Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah

– Kitab Allah berisi kalam/ucapan Allah

– Iman kepada kitab Allah secara umum dan secara rinci

– Wajib mengimani nama-nama kitab yang telah disebutkan secara rinci

– Intisari ajaran semua kitab Allah itu adalah tauhid

– Syari’at para rasul berbeda-beda walaupun pokok ajarannya sama

– Syari’at terdahulu telah dihapus dengan diutusnya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam

– Setiap manusia setelah diutusnya Rasul wajib beriman kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam

– al-Qur’an menunjukkan jalan kebahagiaan dan keselamatan

– Wajib berpegang teguh dengan al-Qur’an dan mengamalkan ajarannya

– Berpaling dari al-Qur’an adalah sebab kebinasaan

– al-Qur’an hendaknya dibaca dan direnungkan isinya

– Diperintahkan untuk belajar al-Qur’an dan mengajarkannya

– Membaca al-Qur’an membuahkan pahala yang sangat banyak

– al-Qur’an mengandung obat dan rahmat bagi insan beriman

Pertanyaan Evaluasi :

– Sebutkan nama-nama kitab Allah selain al-Qur’an!

– Sebutkan dalil wajibnya beriman kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam!

– Sebutkan dalil yang memerintahkan untuk berpegang teguh dengan al-Qur’an!

– Sebutkan dalil yang menunjukkan bahwa al-Qur’an berisi obat dan rahmat!

– Sebutkan dalil yang memerintahkan untuk merenungkan al-Qur’an!

– Sebutkan dalil yang menunjukkan bahwa al-Qur’an merupakan jalan kebahagiaan!

– Sebutkan dalil yang menunjukkan bahwa al-Qur’an menjadi sebab hidupnya hati!

– Sebutkan dalil keutamaan belajar dan mengajar al-Qur’an!


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/faidah-hadits-jibril-bagian-7/